Berisi Alkitab dan Renungan Harian Kristen

Senin

KECONGKAKAN

Dihadapkan pada pilihan ikut dengan golongan yang rendah hati atau dengan yang congkak pasti kita pilih golongan yang rendah hati. Namun bagaimana praktik sehari-hari?


Nampaknya, pada zaman Amsal ataupun sekarang, orang ingin menjadi kaya cepat melalui koneksi dengan yang berkuasa. Golongan yang berkuasa terkenal akan hidup mewahnya yang merupakan hasil rampasan atau hak-hak hidup manusia lainnya. Mereka merampas hak atas tanah, atas harta, atas keadilan, atas pengadilan, atau atas hak-hak lainnya. “Siapa yang berani menentang mereka?” serunya dengan congkak.

Amsal menegaskan bahwa golongan yang rendah hati, yang jujur, yang sederhana, hidup miskin dan tertindas. Tidak ada yang membela mereka. Namun, Amsal mengatakan bahwa lebih baik kita bergabung dengan mereka karena mereka takut akan Allah dan bersandar kepadaNya. Percaya atau tidak, nabi Yesaya juga menyatakan bahwa “Allah hidup bersama-sama orang yang remuk dan yang rendah hati” (Yesaya 57:15)

Orang yang congkak tidak membutuhkan bantuan orang lain, bahkan tidak dari Allah. Dia merasa diri aman dan puas atas keberhasilannya. Meski ia rajin dalam ibadah dan persembahan korban, dalam hatinya dia menganggap dapat membeli keselamatan dan berkat. Dibutuhkan kerendahan hati untuk dengan jujur menerima keselamatan Tuhan. Hal inipun berlaku bagi kita dalam menerima tawaran keselamatan dalam Yesus Kristus. Secuilpun keangkuhan dalam diri kita akan membatalkan anugerah Allah.

Allah menentang orang yang congkak, dan mengasihani orang yang rendah hati.


Source : renungan.org

Share: