Yun 3-4, Mik 1;Why 10;Maz 138 ;Ams 27:21-27
Yunus 4:4
Tetapi firman TUHAN: Layakkah engkau marah?.
Alkisah seekor ular masuk ke sebuah tempat dimana seorang tukang kayu belum membereskan semua peralatannya. Dengan sigap si ular merayap diatas sebuah gergaji yang melukai perutnya, merasa kesakitan dan mendapat serangan si ular marah, dalam kemarahannya dia membelit, mematuk berusaha mengalahkan gergaji tersebut. Apa yang terjadi selanjutnya tentu Anda bisa menebaknya. Ular itu mati dalam kemarahannya.
Kemarahan tanpa kita sadari tidak hanya melukai orang lain tetapi melukai diri kita sendiri. Ketika kemarahan menghinggapi kita, kita merasa layak untuk melampiaskan setiap kemarahan kita dengan kata-kata pedas atau bahkan dengan tindakan fisik. Tanpa kita sadari bukan sebuah kemenangan tetapi kekalahan yang kita dapatkan. Kita tidak bisa mengalahkan keegoisan kita, kesombongan kita, merasa diri paling benar dan merasa bahwa kita pantas untuk menyakiti orang lain.
Ketika itu semua menguasai kita sebenarnya kita adalah orang yang kalah. Sebab orang yang menang bukanlah orang yang bisa menguasai orang lain tetapi orang yang bisa menguasai dirinya sendiri. Mungkin ada saatnya kita dikecewakan ada saatnya kita disakiti tetapi janganlah kemarahan menguasai diri kita sebab didalam sebuah kemarahan orang dapat dengan mudah melakukan banyak kesalahan. Jika kita marah kuasailah diri kita sehingga kita tidak berbuat dosa.
Tuhan sudah memperlengkapi Anda .
Source : Suka Membaca Alkitab, GBI WTC